Jika kita melihat bangunan fisik dari SMP Negeri 1
Kota Cirebon yang masih mempertahankan bentuk aslinya, maka kita
langsung dapat mengambil kesimpulan bahwa sekolah ini dibangun pada masa
pemerintahan Hindia Belanda. Ya memang betul, sekolah ini telah ada jauh
sebelum kemerdekaan. Sejarah sekolah ini sangat panjang, tapi sayang sumber
dokumen resmi sebagai bahan referensi sangat langka, dan sulit ditemukan
lagi.
Berikut adalah catatan yang masih dapat dikumpulkan tentang
sejarah panjang SMP Negeri 1 Kota Cirebon.
1. MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA (1925-1942)
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Cirebon yang terletak di
Jalan Siliwangi nomor 125 ini, pada masa Pemerintahan Hindia Belanda
bernama MULO atau Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (Bahasa
Belanda-red). MULO adalah Sekolah Menengah Pertama pada saat itu. Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs sendiri berarti "Pendidikan Dasar Lebih
Luas". MULO sendiri menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa
pengantarnya.
Berdiri di atas tanah kurang lebih seluas 6.120 m2, bangunan
sekolah ini awalnya terdiri dari Ruang BP, Ruang Tamu, Ruang Kepala Sekolah,
Ruang Kantor, Ruang Kesenian/Gambar, lima buah ruang kelas yang membujur dari
Barat ke Timur, lima ruang kelas yang membujur dari Utara ke Selatan, Aula,
Ruang Penjaga Sekolah dan Rumah Kepala Sekolah (sekarang dipakai Rumah Dinas
Pemda).
2. MASA PENDUDUKAN JEPANG (1942-1945)
Pada masa Perang Dunia II, Indonesia jatuh kedalam kekuasaan
Jepang. Pemerintahan Jepang mengubah sebutan sekolah dari MULO menjadi Chu
Gakko (Chu=Tengah, Gakko=Sekolah). Semua sekolah yang mulanya
berbahasa pengantar Bahasa Belanda, secara serentak diharuskan menggunakan
bahasa pengantar Bahasa Indonesia. Karena tak terbiasa, Guru dan murid merasa
kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia, Nippon-go (Bahasa
Jepang), taiso (senam) dan kegiatan-kegiatan lain. Pada umumnya baik
guru maupun murid lebih mudah dan terbiasa berkomunikasi dalam bahasa
Belanda.
3. MASA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Pada pertengahan Agustus 1945, Pemerintah Jepang menyerah
kepada Sekutu. Setelah pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menjadi Negara
Merdeka dan berdaulat, nama Chu Gakko diubah menjadi Sekolah
Menengah Pertama (SMP Negeri Cirebon).
Nama SMP Negeri Cirebon bertahan selama sepuluh tahun
(1945-1955). Pada tahun ajaran 1955 pemerintah Republik Indonesia mendirikan
sebuah SMP Negeri lagi di Cirebon yang diberi nama SMP Negeri 2 Cirebon dengan
demikian sekolah SMP Negeri Cirebon menjadi SMP Negeri 1 Cirebon.
Melalui SK Mendikbud No.034/0:97 tanggal 7 Maret 1997 nama
SMP diubah menjadi SLTP, maka bergantilah nama SMP Negeri 1 Cirebon
menjadi SLTP Negeri 1 Cirebon. Namun sejak tanggal 1 Januari 2004 terjadi
perubahan Nomenklatur lagi, maka nama SLTP Negeri 1 Cirebon berubah kembali
menjadi SMP Negeri 1 Cirebon hingga sekarang.
Kepala Sekolah
Sejak bernama MULO hingga kini bernama SMP Negeri 1 Kota
Cirebon, tercatat nama-nama yang pernah menduduki jabatan sebagai Kepala
Sekolah yaitu :
1. Vander Mulen (1926-1937)
2. Agme( 1937-1938)
3. Vander Berg (1938-1939)
4. Nona Wear (1939-1940)
5. De Yong (1940-1942)
6. Rd. Adjat Sudrajat. (1942-1945).
7. Yuda Kusuma (1945-1946 )
8. A. Pangabean (1946-1948)
9. Djuhaeni (1948-1950)
10. M.S. Dasoeki (1950-1967)
11. Slamet Rahardjo (1967-1976)
12. I. Hadi Soerojo (1976-1985)
13. Radiyanto (1985-1986)
14. Sulan Setiawan (1986-1987)
15. Ratma Suryana (1987-1988)
16. Rd. Suyamin Ilyas (1988-1997)
17. Sukim Marabunta (1997-2001)
18. Drs. Salmon (2001-Feb 2007)
19. Drs. Tata Kurniasasmita, MM. (Feb 2007-Des 2007 )
20. H. Djaja Kartamihardja S, S. Pd. (2007-2009 )
21. Drs. Tusman M.Pd ( Feb 2009-2013 )
22. Karnadi,S.Pd, M.Hum (Sep 2013-Sekarang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar